Sebak... sebak mendengarkan lagu Di Mana Kan Ku Cari Ganti. Berdebar-debar menganyam bait-bait liriknya. Jiwa meruntun dengan alunan melodinya yang begitu sentimental. Tanpa sedar, airmata berjujuran.
"Dimana kan ku cari ganti... mungkinkah di syurga..." Kalau dulu lirik lagu ini tidak pernah memberi erti yang terlalu peribadi begini, kini seolah-olah seluruh lirik itu tertuju padaku.
Hanya dirimu di dalam ingatanku waktu ini. Kenangan bersamamu terukir indah. Tidak pernah terasa begini sayu dan rindu.
Membaca semua nota-nota kita, nukilan-nukilan kita dan menatap potret kerinduan itu, ternyata menambah getaran di jiwa ini.
Jangan tangisi coretan ini. Puas ku olah agar pengisiannya lebih tenang. Tapi hati tidak boleh membohongi. Berbicara dengan bahasa jiwa lebih menenangkan dan tulisan ini terukir mengisi diari ini.
- Hanya ada satu dan tidak mungkin ku cari penggantimu -
"Dimana kan ku cari ganti... mungkinkah di syurga..." Kalau dulu lirik lagu ini tidak pernah memberi erti yang terlalu peribadi begini, kini seolah-olah seluruh lirik itu tertuju padaku.
Hanya dirimu di dalam ingatanku waktu ini. Kenangan bersamamu terukir indah. Tidak pernah terasa begini sayu dan rindu.
Membaca semua nota-nota kita, nukilan-nukilan kita dan menatap potret kerinduan itu, ternyata menambah getaran di jiwa ini.
Jangan tangisi coretan ini. Puas ku olah agar pengisiannya lebih tenang. Tapi hati tidak boleh membohongi. Berbicara dengan bahasa jiwa lebih menenangkan dan tulisan ini terukir mengisi diari ini.
- Hanya ada satu dan tidak mungkin ku cari penggantimu -
posted from Bloggeroid
Tiada ulasan:
Catat Ulasan